Kegiatan memasak identik dengan kaum hawa. Walaupun tidak dipungkiri banyak diluar sana chef terkenal adalah kaum adam. Namun banyak yang sepakat bahwa memasak adalah kegiatan bagi seorang perempuan, terlebih lagi bagi ibu rumah tangga. Memasak adalah kegiatan utama dan wajib untuk dilakukan setiap harinya demi keberlangsungan dan keharmonisan rumah tangga. Sangat berisiko memang jika ibu rumah tangga tidak masak. Takutnya ketidak seimbangan antara job desk si bapak dan si ibu akan mempengaruhi kestabilan rumah tangga. Tidak dipungkiri bahwa memasak adalah hal yang cukup berat dan memakan waktu yang lama. Belum lagi dalam satu rumah terdapat menu-menu yang berbeda. Misalnya menu makanan untuk si bapak untuk sarapan dan bekal di kantor, sedangkan si anak sedang dalam tahapan MPASI. Cukup rempong deh bagi si ibu menyiapkan menu-menu tersebut.
Oke. disini sepertinya kita sudah sepakat bahwa masak adalah kegiatan milik perempuan. Biasanya kalau ada tugas praktik masak di sekolah, para perempuan yang ada akan dibagi ke masing-masing kelompok sebagai tulang punggung tim, sedangkan laki-laki umumnya akan mempersiapkan bahan dan peralatan, tentunya sesuai request dari si koki perempuan. Lantas, bagaimana pandangan kita jika seorang laki-laki menyukai kegiatan masak? Ini bukanlah sebuah aib, karena profesi chef maupun jurusan tata boga juga diminati oleh laki-laki. Jadi tidak ada salahnya laki-laki belajar masak.
Kemampuan memasak makanan yang dimiliki seorang lelaki bisa diibaratkan kemampuan berburu di hutan. Terlebih lagi sebuah kondisi yang memaksa laki-laki ini untuk berhemat. Entah nasib anak kos ataupun biaya makanan diluar rumah yang tidak terlalu terjangkau. Yarif ini termasuk yang mulai belajar dan menyukai kegiatan memasak. Ya tahulah kondisi dan situasi sedikit memaksa untuk masak sendiri. Salah satu alasan yang kuat adalah kurang begitu percaya pada bahan makanan yang digunakan. Entah msg yang berlebihan, bahan makanan yang tidak fresh, ataupun bahan lainnya yang dipertanyakan kehalalan ataupun kelayakkannya. Walaupun tidak menolak untuk beli makanan diluar, toh kadang masih juga makan diluar rumah. Tidak salahnya sedikit mengerem hal-hal tersebut dengan memilih dan mengolah bahan makanan sendiri. Apalagi bagi seseorang yang sedang mengikuti trend hidup sehat dan hastag makanan sehat tentunya akan siaga dan waspada terhadap berbagai makanan yang diolah diluar rumah.
Sekarang untuk belajar masak bagi kaum laki-laki bukanlah hal yang susah. Banyak video di youtube ataupun aplikasi mobile seperti cookpad yang sangat membantu untuk belajar, dengan dilengkapi semboyan experience is the best teacher. Terus berlatih dan mencoba. Cocok bagi anak kos untuk mencoba hal ini, karena enak ataupun tidaknya hasil masakan akan tetap dimakan, mubadzirlah! Dan kelinci percobaan adalah diri sendiri, jadi tidak akan merugikan orang lain dalam proses ini. Kalau sudah sedikit mahir, barulah boleh menyajikan ke orang lain untuk direview dan dikritisi. Mungkin suatu saat nanti ada kesempatan untuk membuka warung atau restoran sendiri.
Jadi sepakat ya, tidak ada salahnya laki-laki belajar masak. Paling enggak suka sama yang masakin di rumah (bagi yang dimasakin sama istri di rumah)
0 Komentar