Harapan palsu atau janji palsu ini sering kali muncul saat seseorang dihadapkan pada pilihan sulit. Pilihan sulit yang dilandasi dengan rasa tidak enak (istilah orang jawa biasa menyebutnya). Biasanya rasa tidak enak ini muncul saat interaksi antara teman dekat, saudara, ataupun kepada orang yang lebih tua. Mau memberikan jawaban penolakan rasanya susah diucapkan, akhirnya memberikan tanggapan yang menggantung ataupun kesepakatan yang jelas sulit untuk ditunaikan. Belum lagi tidak ada daya dan upaya untuk mewujudkannya. Seolah digantung begitu saja, dibiarkan lalu membusuk dan jatuh sendiri. Sakit kan, hehe
Memang perlu belajar bagaimana menempatkan diri untuk menyampaikan sebuah penolakan yang baik, paling enggak mengurangi rasa tidak enak tersebut. Pahit didepan tapi akan terasa manis dibelakang, berat diawal tapi akan melegakan semua pihak. Satu hal lain tentang PHP, menurut kacamata admin, janji yang belum bisa ditepati bukan berarti PHP lho. Jika ada daya, upaya dan kesempatan untuk mewujudkan janji tersebut. Bukan sekedar pasrah saja. Namun biar tidak dirasa sebagai PHP maka perlu komunikasi yang baik. Sekian dulu saja, dari pada nanti tulisan ini dirasa PHP karena hanya mengulangi kata-kata itu terus. Terima kasih
0 Komentar