Tanggal merah akan selalu dinantikan banyak orang, karena waktu tersebut adalah kesempatan untuk Me Time, melakukan apapun yang diinginkan atau yang telah direncanakan jauh-jauh hari. Tanggal merah atau hari libur ini menjadi ajang melepas penat dari rutinitas sehari-hari. Beberapa orang menghabiskan waktu di tanggal merah dengan berkumpul bersama keluarga, baik acara di rumah atau hangout ke suatu tempat. Ada pula yang malas-malasan waktu tanggal merah. Beragam cara terungkapkan di waktu tanggal merah tersebut. Namun ada beberapa personal yang lupa akan hari libur, salah satunya teman saya.
Aktifitas yang padat dan tekanan pekerjaan ditambah lagi deadline yang makin mencekik membuat teman saya berpandangan bahwa semua warna di kalender berwarna hitam. Serem kan? padahal kemampuan membedakan warna merupakan anugerah yang luar biasa. Beberapa persyaratan masuk ke jurusan teknik atau pekerjaan teknik membutuhkan kriteria yang anti buta warna. Mungkin teman saya sedang fokus dalam menjalankan hari-harinya sesuai rencana yang telah ditetapkannya. Bahaya yang lain kalau lupa dengan tanggal merah lainnya yakni kesulitan mencari makanan. Hal tersebut hanya menghinggapi sebagian kecil kelompok orang. Hanya menerpa para perantau yang tidak memiliki keahlian dalam memasak dan sangat bergantung dengan keberadaan warung murah meriah. Apalagi kalau lupa dengan keberadaan tanggal merah, persiapan yang kurang pun alasannya. Kalau bahaya lupa akan tanggal merah yang lain apa ya? masih belum kepikiran lagi saya. Intinya, lupa dengan tanggal merah berbahaya dan dapat membuat hati menjadi gundah gulana.
0 Komentar