Tahun 2013 akan segera usai, tinggal menunggu hitungan jam
dan menit lagi, beberapa momentum pun dipersiapkan demi menyonsong tahun baru
yang akan dihadapi. Mulai tahun yang
diisukan bakal menjadi tahun politik, ataupun menjadi sebuah tahun kebangkitan perekonomian
dan industri mandiri. Ada pula yang berpendapat
menjadi tahun kebangkitan persepakbolaan Indonesia dan lain sebagainya. Disisi lain, setiap individu-individu,
terutama pada diri seorang pemuda dengan gelora semangat dan daya juang yang
luar biasa hebatnya, pasti memiliki sebuah target dan harapan dalam mengarungi
perjalanan periode waktu, baik dalam jangka waktu sehari, minggu, bulan bahkan
tahun. Namun sebuah pertanyaan pribadi kembali
muncul dengan adanya target-target, baik dalam lingkup personal ataupun organisasi
tersebut. “Mampukah memanfaatkan waktu dengan baik dan efisien?”. Sebuah masalah yang sering dihadapi oleh
penulis pribadi, karena begitu seringnya menyia-nyiakan waktu yang telah ada. Kita tahu dan pasti sangat paham bahwasannya
waktu itu benar-benar sangat berharga.
Dalam
sebuah artikel di internet, dalam menyikapi begitu pentingnya waktu, setiap orang
dan daerah memiliki motivasi tersediri.
Pepatah dari bangsa barat menyebutkan, time is money, sedangakan bangsa
arab menyebutkan, waktu adalah pedang. Sah
saja mempergunakan pepatah ataupun motivasi darimanapun asalkan memiliki
keutamaan mampu membuat waktu yang ada berjalan dengan baik dan benar. Akan tetapi, diantara kedua pepatah tersebut,
tidak perlu membahas prinsip barat yang mungkin membuat segala pemikiran yang
ada mengarah kepada hal-hal yang bersifat material atau duniawi. Penulis lebih suka condong pada pepatah Waktu
adalah pedang, sehingga setiap kesempatan siap untuk memenggal leher pemiliknya
tanpa kompromi. Sungguh kerugian yang ada dalam upaya penyia-nyian waktu karena
waktu yang diberika oleh-Nya sangatlah terbatas. Dalam sehari semalam memiliki rentang waktu 24
jam, dalam seminggu 7 hari, dalam satu bulan 28-31 hari, dan setahun punya 356
hari. Sejumlah hari itulah yang telah
terhabiskan di tahun 2013 yang segera meninggalkan ini.
Mungkin bukan perasaan senang ataupun bahagia
dengan diungkapkan melalui sebuah pesta ataupun perayaan yang luar biasa, akan
tetapi sebuah kesedihan akibat ketidak tercapaian target yang ada di tahun
tersebut, atau lebih mendalam lagi, sebuat penyia-nyiaan waktu yang telah
dilakukan dan waktu telah memenggal. Sebuah
perasaan kesedihan bagaimana bisa mempertanggung jawabkan kesempatan-kesempatan
emas yang telah dianugerahkan. Sering kali
(pengalaman pribadi.red) saat masalah menumpuk, selalu berharap memperoleh sebuah
kelonggaran waktu dan segala sesuatu yang telah dikerjakan dimudahkan
oleh-Nya. Namun ketika waktu longgar,
malah terbuang dengan santainya. Bisa karena
faktor-faktor kesenangan ataupun penyakit-penyakit waktu. Penyakit-penyakit seperti "Santai
saja...kan masih ada hari esok" merupakan
penyakit kronis yang kadang hinggap dalam pemikiran manusia. Menuju 2014, persiapkan dengan matang, jangan biarkan 2014 sama halnya dengan 2013, segala mimpi insya Allah bisa terwujud asalkan mau berjuang dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada.
"Dua kenikmatan, kebanyakan manusia
tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang." [H.R. Al Bukhari].
"Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman diantara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." [Q.S. Al-Mujadilah:11]
Semoga bisa
menginstropeksi pada diri penulis sendiri, dan semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca
dan semoga hati kita dan waktu kita senantiasa dalam ketaatan kepada-Nya
Mohon maaf dan terima kasih
Surabaya, 31
Desember 2013
5 Komentar
mampir bentar baca-baca :D
BalasHapusok om.. monggo
BalasHapusmaaf hanya seadanya!
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusIya nih sering lupa kalau masih diberi nikmat kesehatan dan kesempatan.
BalasHapuseaaaaa
BalasHapuslanjutkan tadz