dari pada hujan badai di kampung orang lain,"
Sebuah pernyataan konyol, tersembunyi diantara bunyi katak-katak jantan yang bersuara demi menarik perhatian lawan jenisnya,
Lama sudah rasanya jemari rindu akan sebuah aktifitas blogging, lama pula otak ini tuk berfikir sebuah imajinasi, dan lama pula mata ini terpaku diantara ribuan kata yang tak berarti sedikitpun, hanya omong kosong belaka. 2 minggu bergelut dengan UAS pertama di bangku perkuliahan, di bangku perjuangan, di bangku kesendirian, di bangku kekosongan.
hujan gerimis inilah keringat-keringat bercucuran yang kini mengalir diantara lekukan-lekukan abjad yang akan menghargai segala badai di kampung orang yang telah usai.
i'm flying in sky without burdan in my shoulder
tak akan ku sesali bentuk relief yang nantinya kan terjadi, semuanya biarkan berlalu bersama aliran air, pasti nantinya sebuah danau ataupun canyon indah kan menanti diseberang sana, dan takkan aku ambil lagi keringat yang telah aku percikkan, biarkan daun itu lebih hijau, biarkan kelinci-kelinci itu berkumpul di satu tempat, karena nantinya keindahan akan terasa diantaranya, serta akan ku biarkan keringat ini kering sedirinya, karena aku yakin mawar tak akan tumbuh sekarang, mawar akan tumbuh berkala di tepian danau itu (fatamorgana).
2 Komentar
dit,
BalasHapusganti en link blog q yow..
matur nuwun,,
embun-madinah.blogspot.com
ues pul..sorry bar buka blog :D
BalasHapus