Di tengah kepenatan yang sunyi.................
Dalam suatu perjalanan panjang yang bertepi ! cita dan ambisi adalah suatu yang pasti!,
sebuah keinginan..... dan sebuah harapan..... untuk menjadi seorang peneliti...
"Saat di dalam sebuah hutan lebat, sebagai seorang peneliti yang sangat diharapkan untuk didapatkan adalah sebuah penemuan,
Dalam perjalanan meneliti, secara logis banyak hambatan, entah panas, dingin, hujan ataupun gangguan binatang buas, namun bila itu telah menjadi prinsip maka tak akan patahkan semangatnya,
sebuah persimpangan jalan pasti itu ditemui, disanalah sebuah keadaan mulai diguratkan, pasti sebagai peneliti akan memilih sesuatu hal yang belum pernah terdapati yang lain, yang belum terjamah oleh orang lain, tertutupi oleh suatu yang indah, rapat, hingga yang lain tak bisa menemukannya.
dan itu terus dilakukan sampai semangat menemukan yang baru itu patah,
dalam berbagai macam persimpangan itu.....
Baginya penemuan itu dapat memberikan dia sebuah
kebaikkan, walaupun kadang dikira sebuah penemuan yang aneh bagi orang
kebanyakan, karena sejatinya itu hal yang baru!
Peneliti handal pastinya tidak akan hanya melihat secara luar, tapi apa yang terkandung didalamnya,
bukan indah di lihat tapi racun saat dimakan, bukan pula hal yang tumbuh diantara hal yang menjijikkan
(walaupun kadang sebuah penemuan berasal, tapi menurutku itu hal yang tidak akan mudah diterima oleh masyarat luas)
yang dicarinya sebuah manfaat dari sesuatu yang baik, yang indah, yang kelak akan mengharumkan namanya di sejarah kehidupan......"
mampukah aku menjadi sebuah peneliti???
untuk temukan sebuah bidadari......
“Dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya,
mereka tak pernah disentuh seorang manusia atau jin pun sebelumnya.”
(QS. Ar-Rahman: 56)
“Mereka laksana permata yakut dan marjan.” (QS. Ar-Rahman: 58)
“Mereka laksan telur yang tersimpan rapi.” (QS. Ash-Shaffaat: 49)
Dengan berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari surga.
Yaitu menundukkan pandangan, tak pernah disentuh oleh yang bukan
mahramnya, yang senantiasa dirumah untuk menjaga kehormatan diri. Wanita
inilah merupakan perhiasan yang amatlah berharga.
“Sepeninggalku tak ada fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita.” (HR. Bukhari)
2 Komentar
kartun ae bangga
BalasHapusSunnguh opo wi? artikel copas yah? ketara.. :p
BalasHapus