Takwa juga
berarti tahu. Tahu makanan berprotein tinggi dari Cina, yang dibuat dari
kedelai. Konon, kata tahu berasal dari bahasa Cina: tao-hu, teu-hu,
atau tokwa. Tao atau teu berarti kacang (kedelai). Hu dan kwa berarti
lumat.
Pelopor
industri tahu Kediri adalah Lauw Soe Hoek atau hingga kini lebih
dikenal sebagai Bah Kacung. Ia mulai merintis usaha tahu sejak 1912.
Saat ini usahanya telah diteruskan oleh cucunya Herman Budiono setelah
putranya Yosef Seger Budisantoso (Lauw Sing Hian) meninggal bulan Mei
2008 lalu.
Sejak dahulu sejak pagi
buta toko Bah Kacung telah melakukan aktivitasnya. Toko ini telah buka
untuk melayani pembelinya sejak jam 6 pagi hingga jam 8 malam. Sebagai
penerus generasi ke-3 Herman tetap berusaha menjaga tradisi yang telah
ditetapkan oleh kakeknya itu.
Menjaga kualitas dan rasa
dari tahu dan takwa Bah Kacung. “Tahu kami memang sedikit mahal dari
tahu Kediri yang lain di jalan Patimura (dulu: Pejagalan Lor) karena
kami memang menjaga mutu dan rasa, tahu Bah Kacung sama seperti dulu.”
Kata Herman.
Salah satu cara untuk
menjaga “citra” tahu Bah Kacung adalah masih tetap mempertahankan cara
tradisional dalam membuat tahu Bah Kacung. Peralatannya masih dibuat
dari kayu dan batu, serta dikerjakan secara manual dengan tenaga
manusia. Bahkan, pembakarannya masih menggunakan kayu. “Dengan
menggunakan gilingan ini rasa tahu lebih gurih karena bubur kedelai
tidak lumat terlalu halus seperti hasil jika digiling dengan mesin.
Bahkan ampas tahunya masih terasa gurih.” Jelas Herman.
Sementara itu, industri
tahu Kediri lain sudah lebih maju. Mereka berproduksi dengan peralatan
dan kemasan moderen berbahan pengawet, sehingga bisa mengirim tahu ke
luar Kediri. Tak heran jika kapasitas produksi Bah Kacung pun terbatas.
Malah, sampai sekarang mereka tidak membuka cabang atau menitipkan
tahunya ke agen manapun.
Hingga saat ini meski Bah
Kacung telah meninggal tahun 1963, namun tahu Bah Kacung masih bisa
kita nikmati dan membeli di tokonya yang terletak di Jalan Trunojoyo
pecinan kota lama Kediri. Tahu produksi Bah Kacung memang telah menjadi
legenda Kediri.
0 Komentar