untuk kita menaklukkan dunia
berlarilah tanpa lelah
sampai engkau meraihnya..
sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
رُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِيْنَ جُزْءًا مِنَ النُّبُوَّةِ
“Mimpi seorang mukmin merupakan satu bagian dari 46 bagian nubuwwah (kenabian).”
mimpi??? apakah itu...
Mimpi sering disebut sebagai bunga tidur. Adapula yang meyakini, mimpi merefleksikan kejadian di masa depan. Lantas apa sebenarnya impilkasi mimpi terhadap kehidupan nyata manusia?
Peneliti dari Fakultas Kedokteran, Universitas Havard, percaya tidur dan bermimpi usai belajar sesuatu akan membantu otak untuk beradaptasikan kemampuan berpikir sesuai dengan bidang yang dipelajari. Mereka mengungkapkan jika seseorang belajar atau bekerja keras lalu tidur mereka akan 10 kali lebih baik ketimbang mereka terjaga.
Professor Robert Stickgold, Harvard Medical School berpendapat riset yang dilakukan pihaknya benar-benar menarik, setelah 100 tahun perdebatan tanpa henti tentang fungsi dari mimpi. Riset ini menunjukan kepada kita bahwa mimpi merupakan bagian dari aktivitas otak yang terintegrasi dan coba memahami informasi baru yang masuk.
"Mimpi merupakan indikator bahwa ketika tidur otak terus bekerja dalam berbagai level termasuk hal terkait meningkatkan kemampuan," ujarnya.
Mimpi bisa jadi adalah simbol ekspresi dari keprihatinan yang dialami seseorang di kehidupan nyata. Dan ini merupakan pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan atau indera lainnya ketika tidur, terutama saat disertai dengan gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep).
Peneliti Rosalind Cartwright, PhD, profesor psikologi dari Rush University di Chicago menuturkan mimpi mungkin bisa menjadi sarana dalam hal mengatasi ketegangan dan stres yang dialami dalam kehidupan.
"Mimpi bisa membuat seseorang memiliki terapis internal, karena ada hubungan antara mimpi dengan perasaan yang sama sebelumnya. Sehingga mimpi bisa membantu mengurangi emosi atau stres di pagi harinya," ungkapnya, seperti dikutip dari WebMD, Rabu (12/1/2011).
mimpi ada 3 yakni
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَصْدَقُهُمْ رُؤْيًا أَصْدَقُهُمْ حَدِيْثًا
“Orang yang paling benar mimpinya adalah orang yang paling jujur ucapannya.”
Kedua: Mimpi yang dilihat seseorang dalam tidurnya sebagai cermin dari keinginannya atau dari apa yang terjadi pada dirinya dalam hidupnya. Karena kebanyakan manusia mengimpikan dalam tidurnya apa yang menjadi bisikan hatinya atau apa yang memenuhi pikirannya ketika masih terjaga (belum tidur) dan apa yang berlangsung pada dirinya saat terjaga (tidak tidur).
Ketiga:
Gangguan dari setan yang bermaksud menakut-nakuti seorang manusia,
karena setan dapat menggambarkan dalam tidur seseorang perkara yang
menakutkannya, baik berkaitan dengan dirinya, harta, keluarga, atau
masyarakatnya. Hal ini dikarenakan setan memang gemar membuat sedih kaum
mukminin sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا النَّجْوَى مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِيْنَ آمَنُوا وَلَيْسَ بِضَارِّهِمْ شَيْئًا إِلاَّ بِإِذْنِ اللهِ
“Sesungguhnya
pembicaraan rahasia4 itu dari setan, dengan tujuan agar orang-orang
beriman itu bersedih hati, padahal pembicaraan itu tidaklah memberi
mudarat sedikitpun kepada mereka kecuali dengan izin Allah ….”
(Al-Mujadalah: 10)
0 Komentar